Rabu, 25 April 2012

Kebahagian itu tidak akan habis bila di bagi ( Part II )


Pagi yg cerah...
Tepatnya hari itu adalah tanggal 31 Maret 2012.
Setelah isu kerusuhan dimana mana..
Karena 2 hari demo kenaikan bbm, yang membuat semua orang khawatir dengan kerusuhan..
Akhirnyaaa...
Kita memutuskan tetap untuk melakukan baksos ini..
Meskipun ada beberapa teman-teman yang membatalkan kehadirannya untuk membantu..
tetapi atas ijin-Nya, kami mencoba untuk tetap komitmen melakukan yang terbaik.

Pagi-pagi jam 5.45 teman-teman yang membantu membagikan nasi bungkus sudah hadir satu persatu.
Hari itu kita mendistribusikan 350 nasi bungkus...
dengan target yang mendapatkan nasi adalah tukang sapu jalanan, dan pemulung-pemulung , dan tukang sampah yang memang untuk makan pun mereka gak punya waktu atau memang mereka tidak pernah makan pagi dengan tujuan untuk mengirit ongkos makan satu kali.
50 bungkus dibantu oleh teman Oriflame yang tinggal di Bogor..
dan 300 bungkus kita bagikan di beberapa area yang dibantu oleh teman-teman yang mempunyai kendaraan.
Nasi bungkus diambil dari 4 warung nasi dan di pool di rumah saya di daerah Duri Kepa..
Kami semua kira-kira ada 20 partisipan yang langsung membantu mempacking satu demi satu nasi yang disiapkan berikut sendok dan air minumnya supaya memudahkan kami untuk membagikannya..

Setelah siap di packing semua..
kami langsung bagi tugas sesuai dengan team yang sudah direncanakan dengan jalur masing masing..
1 mobil dg 50 bungkus nasi untuk area sawah besar, gajahmada, monas dan sekitarnya
1 mobil dengan 50 bungkus untuk area tomang , juanda pasar baru sampai gunung sahari
1 mobil dengan 50 bungkus untuk area jalan panjang sampai ke simprug pondok indah
1 mobil dengan 60 bungkus  untuk area daanmogot sampai kalideres
1 mobil dengan 50 bungkus  untuk area kyai tapa sampai hasyim ashari
Dan terakhir 40 bungkus untuk area green garden sampai green garden, greenville dan sekitarnya..

Nah... mulailah terjadi pengalaman-pengalaman seru..
apalagi buat teman-teman yang belum pernah membagikan makanan sebelumnya..
Dimulai ada yang kejar-kejaran sama tukang sapu karena ibunya tidak mendengar saat dipanggil..
Ada malah tukang sampah yang ketakutan, kok bisa-bisanya ada yang manggil trus nyodorin nasi bungkus...
Ada pula kejar-kejaran sama truk sampah, karena sangking semangatnya melihat ada tukang sampah disana 6 orang!
Bahkan ada tukang sapu yang ikutan narsis dan mejeng pula waktu difoto buat dokumentasi..
Hahahahahahah... seru kan??
Yang paling penting adalah...
Pengalaman buat panitia yang baru pertama kalinya membagikan nasi bungkus, mereka merasa terharu saat melihat ekspresi para tukang sapu saat menerima makanan. Karena ucapan terima kasih yang begitu tulus, yang mungkin dalam kehidupan kita sendiri jarang mendapatkan ucapan terima kasih yg begitu tulus dari orang orang sekitar kita. Saat melihat senyuman mereka rasanya hati terasa hangat karena ikut merasakan kebahagiaan mereka saat itu..padahal hanya karena satu bungkus nasi...

Setelah selesai membagikan nasi bungkus, semua panitia kembali ke base camp..
dan sudah disambut oleh pihak panitia cowok yang berburu ikan lele di pasar pasar tradisional..
Ada sekitar hampir 200kg ikan lele hidup yang dibeli supaya nyawa ikan kecil tersebut bisa tertolong...  Atau minimal mereka mendapat kesempatan untuk hidup kedua kalinya.
Pilihan ikan lele ga banyak toh..
hidup berdesak-desakan di bak ikan?
Dan menunggu maut menjemput saat ada penjual lele goreng membeli mereka?
Menghitung waktu kapan mau dibunuh??
Ibarat seperti para napi yang menunggu hukuman mati..  
Kita menyewa mobil pick up untuk membawa ikan ke sungai pesanggrahan dekat dengan metro TV...
Ada juga beberapa kura-kura yang kita lepaskan untuk melambangkan panjang umur..
Serunya saat kita melepaskan ikan..
Ikan lele yang sudah terbiasa hidup di baskom atau dibak kecil..
Yang hampir setiap saat berdesakan di bak...
Saat pertama kali dilepas, ikan itu sesaat agak bingung ada dimana..
Lama kelamaan karena makin banyak lele yang dilepaskan, baru menyadari kalau tempatnya bukan di bak ikan lagi...
Dan akhirnya ikan-ikan berenang kegirangan...
Bahkan ada yang sampai melompat ke permukaan...
Seolah-olah si ikan mau mengucapkan terima kasih karena sudah membebaskan mereka dari maut.
Sehabis melepaskan ikan, kita pun melepaskan burung-burung kecil untuk mewakili kebebasan diri kita.

Setelah itu panitia melanjutkan
makan siang bersama,
dan jadwal berikutnya ke Rumah Sakit untuk membagikan dana untuk anak-anak yg sakit.
Tujuan pertama kami adalah ke RS Harapan
Kita, bagian jantung anak-anak..
Sesampai disana kita sudah ditunggu oleh rekan panitia Gigit, yang meng
atur untuk bertemu dengan suster kepala di RS sana.
Pertama-tama kami mengunjungi anak
-anak diruang ICU,
dimana hanya terbatas untuk 3 org saja yang boleh masuk.  
Akhirnya kami memutuskan saya, bendahara dan dokumentasi untuk masuk duluan,
dan teman-teman yang lain menunggu diluar
Pertama yang kami lihat adalah bayi yang berumur 17 hari..
Yang hidupnya bertahan hanya pada alat bantu di NICU karena jantungnya bocor.
Orang tuanya adalah buruh pabrik, dan tunggakan RS sudah mencapai 37juta,
itupun bayinya masih belum bisa dioperasi karena masih terlalu lemah..
Pasien ke 2 yg kami kunjungi adalah Laura, anak umur 3 tahun.
Laura sudah dalam keadaan sadar..
Dan saat saya melihat laura, anak itu langsung bercucuran air mata..
"Kenapa Laura menangis?? Kan sudah mau sembuh??"
Anak itu berkata
 "Disini sakit banget.. Dan Laura kangen sama mama"
 Daerah yang Laura tunjuk ada bekas operasi dibagian jantungnya, kira kira jahitannya 10cm.
Dan karena itu ruang ICU, jadi mamanya tidak diijinkan menemaninya.
Hati saya rasanya teriris saat melihat badan Laura yang kurus kering, dan airmata Laura..
Apalagi saat difoto dia masih mau berpose lucu..
Saat ditanya tagihan RS nya,
ternyata tunggakan orang tua Laura sudah mencapai 276juta,
tetapi orang tua nya untuk membayar jaminan saja tidak ada dana sama sekali. 
Mereka sampai stress selalu diminta jaminan..
Saat saya bertemu dengan mamanya Laura,
dan kita membantu dana sebesar 3juta untuk biaya jaminan ke RS.
Mereka langsung menangis dan mengucap syukur..
Masih banyak lagi anak-anak  lucu yang kondisinya masih lemah..
Banyak yang masih bayi, belum lagi bayi yang membiru karena aliran jantungnya terbalik.
Para or
ang tua ada yg datang dari Padang, Sidoarjo,
dan masih banyak lagi anak-anak dari seluruh daerah di Indonesia yang memang dikirim ke RS Harapan Kita ketika sudah tidak bisa ditangani lagi di RS di daerah mereka...dan rata-rata semua menangis haru saat kita memberikan amplop dana..
Yang kita kunjungi pun sesuai dengan data RS, dimana sang pasien rata rata mengajukan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) sehingga diberikan keringanan 50% atau 75% tergantung keadaan mereka, tetapi tetap saja biaya yang mereka tanggung tetap besar.

Ada lagi anak berumur 6 tahun bernama Ubay,
ibunya  bernama Umi profesinya tukang cuci baju dan bapaknya tukang ojek.
Di opname di RS karena kelainan jantung, sekilas anak tersebut seperti tidak masalah..
tunggakan RS sudah mencapai 25juta.
Mereka sudah berhutang kesana kemari demi mengobati anaknya,
tetapi sanak saudara dan tetangga sudah tidak mau meminjaminya..
karena mereka pikir Ibu Umi tidak mungkin mampu mengembalikannya.
Dikarenakan biaya yang makin lama makin membengkak..
akhirnya Ibu Umi memutuskan untuk mengeluarkan Ubay dari Rumah Sakit setelah pengajuan SKTM  nya keluar.
Dan meskipun dengan SKTM, mereka tetap saja harus membayar 25% dari total biaya.
Berkat dana dari para donatur, kita mendonasikan dana Rp.1.050.000 kepada ibu Umi sehingga ibu Umi tidak mempunyai tunggakan lagi.
Sampai saat ini ibu Umi masih sering komunikasi dengan saya via sms hanya sekedar untuk menyampaikan kondisi Ubay yang terbaru. 

Masih banyak anak anak lain yang tidak mungkin saya ceritakan satu persatu..
Tetapi yang pasti dana yang kita berikan tergantung dari berapa besar tunggakan dari rumah sakit pasien.
Mulai dari 1 amplop ada yang 500 ribu, hingga dana 3 juta. Jika dana yang kita berikan diatas 1,5 juta, kita langsung serahkan ke kasir untuk pelunasan supaya dana tersebut benar benar berguna untuk pengobatan anak mereka.
Kita melanjutkan lagi menuju RS Dharmais..
Disinilah saya dan teman-teman menemukan hal yang sangat berbeda dengan kondisi pasien di RS harapan kita..
Anak
anak disini yg kami temui berbagai macam kondisinya..
Mulai dari yang pipinya bengkak sebelah karena tumor,
ada yang matanya mau copot karena kanker mata..
Adapula yang kanker pembuluh darah,
sehingga pipi anaknya bengkak biru-biru.
Ada lagi anak berumur 4 tahun kanker otot yang sudah menuju ke otak..
Ibunya bila diajak bicara cuma hanya melongo saja bengong atau kalau tidak pasti menangis bercucuran air mata karena putus asa..
Paling banyak anak anak yang terkena leukimia..
Yang mau umur berapapun anak itu pasti botak..
Efek dari kemoterapi.
Mulai dari umur 2 tahun sudah dikemoterapi sampai umur 7 tahun.

Perbedaannya adalah, orang tua disini cenderung sangat memanjakan anak-anak mereka yang sakit...
Karena motivasi supaya bisa sembuh dari kanker tergantung pada kebahagian anak-anak tersebut. Jadi saat kita bertemu dengan orang tua yang anaknya sakit..
Yang kita rasa adalah mereka sudah pasrah..
Mereka hanya menyerahkan hidup anak-anak anak mereka kepada Yang Maha Kuasa.
Saat itu..
Saya merasa menjadi orang yg sangat beruntung..
Karena saya diberi karunia anak anak yang sehat..
Setiap kita membagikan dana ..
Paling banyak semua minta doanya supaya anak mereka lekas sembuh..
Kasihan sekali melihat anak-anak yang badannya ditusuk oleh jarum..
Apalagi ada yang matanya sudah mau lepas keluar dari rongganya..
Kalau mau dituruti, rasanya gak kuat untuk keliling melihat penderitaan anak anak itu..
Banyak panitia yg gak sanggup untuk ikut keliling..
Tetapi kuat tidak kuat kita tetap harus selesaikan misi ini!!
Memang dihati terasa ada kesedihan yg sangat kuat..
Bagaimanapun kesedihan mereka tetap terasa oleh kita.. Kita memang tidak bisa berbuat banyak.. Karena kita hanya bisa mendoakan dan membantu  untuk mendapatkan bantuan dana untuk biaya pengobatan mereka..
Meskipun mungkin gak seberapa..  
tetapi minimal bisa untuk biaya rawat jalan.

Tiba
tiba munculah ide baru untuk membantu anak anak itu bisa lebih bahagia dan bersemangat lagi..
Anak, yaaa…tetaplah anak-anak..
Bila diberi mainan baru mereka pasti sangat bahagia dan senang..
meskipun mungkin harga mainannya gak seberapa..
Akhirnya
dengan dana masih tersisa sekita 10juta,
minggu depannya tanggal 8 April,
kita kembali menengok anak-anak tersebut,
dengan membawa mainan banyak sekali...
melihat ekspresi anak anak tersebut saat mendapat mainan rasanya jerih payah kita berpanas panas ke kota untuk beli mainan terbayarkan..
dan kami juga membawa  tambahan 20 amplop dana lagi untuk dibagikan di RSPAD.

Intinya dari kegiatan ini adalah…
bahwa kita MASIH SANGAT BERUNTUNG..
kita selalu mengeluh saat cobaan datang menerpa hidup kita,
bahkan terkadang kita lupa akan bersyukur...
karena merasa hidup kita sudah susah, merana dll..
coba kita bayangkan!!
Bayangkan nasib anak-anak ini..
perjalanan mereka masih panjang..
mereka tidak banyak berpikir..
yang mereka harapkan adalah sembuh..
mereka tidak mengeluh..
hanya merasa sakit saja, dan ingin cepat sembuh..
bahkan ada anak yang matanya sudah mau copot,
bisa menghibur ibunya bahwa kalau matanya copot satu,
masih ada mata yang satu lagi..

Yang saya kagumi adalah..
Betapa positifnya anak-anak ini dibandingkan kita sendiri?? 
Setiap ada seseorang yang mencoba menyadarkan kita
“Jangan mengeluh.. hayuuu berbuat baiklah.. maka masalah akan terlewati..”
tetapi kita selalu fokus pada masalah kita..
bahkan kadang kadang kita menghujat
“Saya sudah sering berbuat baik.. tetapi mengapa hidup seperti tidak adil, kok kayaknya susaaah terus..” 
Nah.. herannya manusia suka memperhitungkan apa yang sudah diberikannya kepada orang lain.
Hidup ini bukan matematika yg selalu dihitung untung ruginya..
berbuatlah..
tidak perlu takut untuk kekurangan.
Saya ingat dengan kata-kata pak Krishna Murti,
“ibarat sebuah mangkok yang sudah terisi penuh. Untuk mendapat hal yang baru, anda harus mengosongkan mangkok anda dulu baru bisa diisi oleh hal-hal yang baru”
Bila kita mengosongkan “mangkok” sedikit saja sudah gak mau??
Bagaimana kita bisa mendapatkan hal-hal yang baru???

“Orang yang berbahagia bukanlah orang yg HEBAT dalam segala hal.. Tetapi adalah orang yang bisa menemukan HAL SEDERHANA DALAM HIDUP nya. Dan mampu mengisi hidupnya untuk kebahagiaan orang lain, dan selalu mengucap SYUKUR’

Terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada para donator kami sebanyak 153 orang partisipan yang ikut menyumbang dana untuk suksesnya BAKSOS ini.
Semoga apapun yang kita lakukan akan selalu mendapat dukungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa selalu diberkati dan diberi kesehatan dan kesuksesan.
Semoga Semua Mahluk Berbahagia

Salam berbahagia

Suyeni Amin